Pengertian
PIB adalah pemberitahuan oleh pemberitahu atas barang yang akan diimpor berdasarkan dokumen pelengkap pabean sesuai prinsip self asessment.
Dasar Hukum
Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor P-22/ BC/2009 tentang Pemberitahuan Pabean Impor sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor PER-44/BC/2011.
Syarat Administrasi
![]() | Surat keterangan asat (SKA). | ||||||
![]() | Jenis dan jumlah barang yang diberitahukan dalam PIB. | ||||||
![]() | HasiI pemeriksaan fisik barang. | ||||||
![]() | Nama pemasok dan importir yang diberitahukan dalam PIB dan SKA harus sesuai. | ||||||
![]() | Membayar PNBP (penerimaan negara bukan pajak) paling lambat pada saat penyamPaian PIB. | ||||||
![]() | Jika pengurusan PIB tidak dilakukan sendiri, importir menguasakannya kepada pengusaha pengurusan jasa kepabean | ||||||
![]() | Importir wajib memenuhi ketentuan larangan dan/atau pembatasan impor yang ditetapkan oleh instansi teknis. | ||||||
![]() | PIB dibuat dalam rangkap tiga dengan ketentuan sebagai berikut: | ||||||
|
Prosedur
![]() | Penyampaian PIB ke kantor pabean dilakukan untuk setiap pengimporan atau secara berkala setelah pengangkut menyampaikan pemberitahuan pabean mengenai barang yang diangkutnya. |
![]() | PIB disampaikan dal.am bentuk data etektronik atau tu-Lisan di atas Formulir. PIB dalam bentuk data etektronik disampaikan melatui sistem PDE kepabeanan, |
![]() | PIB disampaikan kepada pejabat di kantor pabean tempat pengeluaran barang bersamaan dengan penyampaian dokumen pelengkappabean, bukti pembayaran bea masuk, cukai, dan PDRI (pajak dalam rangka import. |



0 komentar:
Posting Komentar